CINTA
ITU PAKAI LOGIKA BUKAN HATI
Manusia diberikan sebuah cinta oleh
Alloh yang selalu dipegang dalam setiap langkah hidupnya. Cinta yang menyelubungi dirinya
sebagai modal Ketika seseorang
memberikan pandangan yang tak pernah lepas dari dirinya maupun orang lain,
saat-saat itulah terjalin komunikasi
antara manusia yang sangat sulit untuk diterima lewat logika. Cinta dapat
membuat seseorang setengah mati memperjuangkan
kepada orang yang dicintainya, berbeda dengan cinta kepada kawan,
sahabat, saudara dan cinta kepada diri kita sendiri. Dalam mencintai seseorang
kita jangan sampai berlebih melebihi cinta kita kepada Alloh SWT karena sesuatu
yang berlebih dapat menimbulkan dampak kurang baik yang berimbas dalam hidupnya
kedepan dan juga orang-orang disekelilingnya untuk itu mencintai dan dicintai
itu sangat berhubungan timbal balik.
Coba bayangkan jika kita mencintai
seseorang tetapi orang tersebut tidak pernah mengharapkan kehadiran kita
apalagi untuk mencintainya akan sangat sulit untuk menyatukan cinta yang ada
hanya rasa sakit hati, pasrah dan kecewa dengan wajah yang murung dan lesu saat
si dia memasangkan wajah jutek tetapi kita tidak sadar diri karena sikapnya tersebut menandakan
penolakannya secara halus , begitu juga sebaliknya apabila kita dicintai
seseorang yang benar-benar tidak kita harapkan akan menjadi beban dalam hidup kita dan akan
merasa risih jika bertemu bahkan berpapasan dengan dia, dunia akan menjadi
sempit bila sering bertemu dengan dirinya, dan dunia akan menjadi kotor jika
melihat dirinya.
Sungguh sulit menjadi manusia yang sempurna
dalam hidup, terjal liku menghampiri kita setiap saat, masalah-masalah
kehidupan akan selalu datang saat kita mengawali sebuah cinta dan biasanya di
akhiri dengan ceceran air mata yang mungkin akan sangat sia-sia jika
dikeluarkan tetapi itu reflekkan secara tidak di sengaja. Siapa yang harus
disalahkan jika sseperti ini ? kata- kata itulah yang menjadi tanda Tanya besar
yang melingkar memenuhi isi ruang pikiran orang termasuk saya. Sebenarnya tidak
ada yang disalahkan dalam urusan cinta hanya saja itu semua sifat alamiah
manusia yang tidak bisa dihindarkan lagi yang seharusnya dapat menempatkan cinta itu menggunakan logika bukan di luar
logika.Kenyataannya sulit untuk meninggalkan tradisi itu yang kemampuannya
sulit di jangkau manusia untuk bisa menempatkan perasaan dirinya pada
tempatnya.
Cinta diawali dengan sebuah
kebahagiaan yang tidak tentu berjalan mulus seperti sutra tetapi banyak
terjangan-terjangan yang menghadang setiap saat , untuk itu kesadaran diri
sendiri dalam menjalani sebuah hubungan dengan sikap dewasa. Saat cinta itu
datang menyakiti diri kita kepada sekeliling kita mengadu semua masalah yang
dihadapi termasuk pada orangtua, saudara, sahabat. Mereka yang menjadi
motivator dalam hidup kita itulah yang dinamakan sayang. Mereka menolong tanpa
pamrih dan selalu ada dalam keadaan apapun yang terjadi pada saat kita
mengalami suatu problematiaka hidup. Rasa sedih yang dikeluarkan kita merupakan
kesedihan juga bagi mereka, namun jika kita bahagia merupakan kebahagiaan juga
bagi mereka, selalu bisa berbagi dalam kondisi apapun tanpa mengharapkan balas
budi apapun.
Boleh kita mencintai seseorang
tetapi janganlah berlebih yang akan menyakiti diri kita tetapi rasa sayang
harus berlebih karena rasa sayang kita akan menjadi indah bila didekat
orang-orang yang selalu membenarkan kata-kata dan perbuatan jika kita melakukan
kesalahan bukan yang selalu membenarkan semua tindakan dan perbuatan kita
semata.